Ukhuwah Islamiyah

”Dan Dialah (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walau kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Al Anfaal [8]: 63).

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa Allah SWT mempersatukan hati orang mukmin dalam suatu jalinan ukhuwah yang timbul atas dasar keimanan. Merupakan jalinan persatuan yang sangat kokoh, sebagai potensi kekuatan yang diberikan oleh-Nya. Banyak fitnah dan cobaan yang dihadapi umat Islam saat ini. Konflik antar sesama Muslim yang kita saksikan bersama saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Diperlukan kearifan pemimpin-pemimpin kelompok yang bijak dalam menghadapi kondisi yang demikian. Kesadaran sebagai suatu kesatuan umat Islam perlu digugah. Bukan dengan saling tuduh menuduh yang akan semakin memperkeruh suasana konflik dan memecah belah tali silaturrahmi antar sesama muslim.

Pemuda Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menjadi khalifah di muka bumi.Dalam islam,anak yang sudah baligh  sudah terkena beban syariat atau di sebut mukallaf.Baligh dalam ukuran islam adalah usia antara 16-18 th.Jadi status anak yg sudah baligh sama dengan orang yg berusia 20 th,30 th, atau 60 th dalam hal menjalankan beban syariat.Dalam hal ini , kami ingin menyoal peran pemuda muslim,karena pemuda muslim adalah generasi penerus islam.

Pemuda islam saat ini bisa dikatakan stagnan, kalau tidak mau dikatakan terpuruk.Dimana –mana kita lihat  dan kita dengar berita-berita yg kurang sedap tentang pemuda,mulai dari soal narkoba,freesex,tawuran,pokoknya negativ.Itu semua tak lepas dari karakter pemuda yang masih labil dalam emosi.Untuk itu bimbingan dari orang tua sangat di perlukan,karena

Meraih Tawadhu’

Sifat tawadhu’ tidak dapt diperolah secara spontan dan instan, tetapi harus diupayakan secara bertahap atau melalui proses, serius dan berkesinambungan. Beberapa cara yang dapat dilakuakn oleh seorang muslim untuk memperoleh sifat tawadhu’ yaitu dengan :

1. Mengenal ALLAH SWT ( Makrifatullah )

Dalam sebuah kata mutiara disebutkan bahwa “ Setiap manusia akan bersikap tawadhu’ seukuran dengan pengenalannya kepada Rabb-nya”. Orang yang mengenal ALLAH dengan sebenaar-benarnya pengenalan akan menyadari bahwa ALLAH SWT yang maha kuasa. ORang yang mengenal ALLAH SWT akan mengakui dirinya kecil dan lemah, sehingga ia akan tawadhu’ dan merasa tidak pantas untuk berlaku sombong. dan orang yang benar-benar mampu mengenal ALLAH SWT ia akan merasakan bahwa ujian ataupun cobaan yang ada pada diri manusia tidaklah begitu berat bila dibandingkan dengan besarnya  nikmat ALLAH SWT yang lebih begitu agung diperolehnya.

Meraih 5 Hal Melalui 5 jalan

1. MENDAPAT REZEKI DAN BERKAH DENGAN SHOLAT DHUHA.
2. MENDAPATKAN CAHAYA DI ALAM KUBUR DENGAN MEMPERBANYAK SHOLAT TAHAJJUD / SHOLAT QIYAMUL LAIL.
3. MAMPU MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN MALAIKAT RAQIB DAN ATID DENGAN MEMPERBANYAK MEMBACA AL-QUR’AN DAN MENTADZABBURINYA.
4. DAPAT DENGAN MUDAH MELINTASI JEMBATAN SIRATHAL MUSTAQIM DENGAN MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH DAN SEDEKAH.
5. MENDAPAT PERLINDUNGAN DAN PERTOLONGAN ’NASH DARI ALLAH SWT PADA YAUMUL HISAB DENGAN MEMPERBANYAK BERDZIKIR KEPADA ALLAH SWT.

Menjadi Orang Asing Di Dunia

Dari Ibnu Umar beliau berkata, Rasulullah pernah memegang pundakku seraya bersabda : “ Jadilah engkau di dunia seperti orang-orang musafir atau asing “ Ibnu Umar berkata, “ Jika engkau berada pada waktu sore hari janganlah engkau menunggu datangnya pagi hari, dan jika engkau berada pada waktu pagi hari janganlah engkau menunggu datangnya sore hari. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakitmu dan masa hidupmu sebelum matimu”. ( H.R. Bukhari Muslim ).

Hadist ini adalah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu umar berisi nasihat Nabi Muhammad SAW kepada beliau. Hadist ini dapat menghidupkan hati karena didalamnya terdapat peringatan untuk menjauhkan diri dari tipuan dunia belaka, masa muda, masa sehat dan umur.

Bersyukur Dalam Kesempitan

”Dan, hanya sedikit di antara hamba-hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS Saba’ [34]: 13).

Dengan wajah sedih, seorang laki-laki datang kepada seorang ulama. Dia mengeluhkan kefakiran dan berbagai kemalangan hidup yang dialaminya. Ulama tersebut berkata, ”Apa kamu mau penglihatanmu diambil dan diganti dengan seribu dinar?” Orang itu berkata, ”Tidak.”

Sang ulama bertanya lagi, ”Apa kamu senang menjadi orang bisu dan diberi seribu dinar?” Orang tersebut menjawab, ”Tidak.” Sang ulama yang dikenal saleh itu kembali bertanya, ”Apa kamu mau dua tangan dan dua kakimu buntung, lalu kamu mendapatkan dua puluh ribu dinar?” Orang tersebut lagi-lagi menjawab, ”Tidak.”

Islah Dalam Rumah Tangga

Dalam Firman ALLAH SWT : “ Dan ALLAH SWT menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan membawanya diwaktu kamu berjalan dan waktu-waktu………..( Q.S An-Nahl:80 )

Cara mensyukuri nikmat ALLAH SWT didalam rumah tangga adalah dengan : 1. Meyakini nikmat datang hanya dari ALLAH SWT.

2. Membawa hatinya butuh terhadap nikmat ALLAH SWT.

Ilmu Syar’i

Imam Al Auzaaiy berkata :

“ Ilmu adalah apa yang dibawa oleh sahabat-sahabat Rasulullah Muhammad SAW, dan selain itu bukan ilmu, demikian juga perkataan Imam Ahmad. “

Berkenaan dengan ilmu syar’I ini Allah SWT telah mengharamkan untuk berkata tanpa ilmu, terutama pada permasalahan tentang Allah SWT, urusan halal dan haram. Adapun nash-nash yang melarang antara lain :

“ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati,semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya ”. ( Q.S Al-Israa:36 )

Hukum Musik Di Dalam Islam

Segala puji bagi ALLAH SWT, Robb semesta alam, kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa, dan tiada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dzalim. Kita memohon kepada Allah SWT agar memperlihatkan kebenaran kepada kita sebagai kebenaran, sehingga kita dapat mengikutinya. Serta menunjukkan kebatilan, sehingga kita dapat menjauhinya. Manusia pada zaman dahulu, apabila salah seorang diantara mereka berbuat maksiat, maka ia merasa malu dan bersembunyi, kemudian beristighfar dan bertaubat kepada Allah SWT dari perbuatan itu.

Kemudian setelah itu kebodohan semakin luas, ilmu semakin sedikit, dan banyak persoalan diremehkan, maka orang menjadi biasa melakukan kemaksiatan secara terbuka dan terang-terangan. Selanjutnya keadaan

Hakikat Cinta

Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah dan anugerah yang diciptakan Allah SWT & Rasulullah SAW di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Sebagaimana Firman Allah SWT, yang artinya: ” Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang . Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau berfikir “ (QS. Ar Rum: 21).
Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran